Harga Kripto 5 Juni Pada Tahun 2025: Bitcoin Cs Kembali Terpuruk menunjukkan dinamika yang bervariasi Berdasarkan data yang dihimpun dari situs pemantau pasar kripto global Coinmarketcap, sebagian besar mata uang digital berkapitalisasi besar tercatat mengalami penurunan nilai.
Koreksi yang terjadi menyebabkan mayoritas aset digital teratas kembali memasuki zona negatif, meskipun terdapat beberapa pengecualian yang masih mencatatkan pertumbuhan harian.
Mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, yaitu Bitcoin (BTC), kembali mengalami tekanan jual yang signifikan. Selama periode 24 jam terakhir, harga Bitcoin tercatat mengalami penurunan sebesar 0,84 persen. Apabila ditinjau dalam rentang waktu tujuh hari terakhir, BTC terkoreksi lebih dalam, yaitu sebesar 2,61 persen.
Saat ini, harga Bitcoin berada di kisaran USD 104.903 per unit. Jika dikonversi ke dalam mata uang rupiah dengan asumsi nilai tukar Rp 16.303 per dolar Amerika Serikat, maka harga Bitcoin setara dengan kurang lebih Rp 1,70 miliar per koin.
Penurunan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor makroekonomi dan kebijakan moneter global yang turut memengaruhi sentimen pasar terhadap aset berisiko.
Harga Kripto Hari Ini 5 Juni Di Tahun 2025
Sementara itu, Ethereum (ETH), sebagai mata uang digital dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah Bitcoin, masih menunjukkan performa yang relatif stabil.
Dalam waktu 24 jam terakhir, ETH berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0,47 persen. Namun demikian, jika ditinjau dalam periode sepekan terakhir, aset ini tetap mengalami penurunan sebesar 1,74 persen.
Harga Ethereum saat ini tercatat berada di kisaran Rp 42,5 juta per koin. Kenaikan harian ini menunjukkan adanya minat beli yang masih cukup kuat di kalangan investor, meskipun tren mingguan mencerminkan adanya tekanan jual yang belum sepenuhnya mereda.
Binance Coin (BNB), yang merupakan aset kripto asli dari platform perdagangan kripto Binance, turut mencatatkan kenaikan nilai tipis sebesar 0,10 persen dalam 24 jam terakhir.
Namun, secara mingguan, BNB mengalami penurunan sebesar 3,45 persen, yang menunjukkan bahwa tekanan koreksi masih cukup terasa dalam jangka pendek.
Harga BNB saat ini berada di kisaran Rp 10,8 juta per unit. Meskipun menguat secara harian, investor tetap diminta untuk mewaspadai potensi volatilitas yang masih tinggi, terutama terkait kebijakan regulasi dan teknis dari platform perdagangan utama yang menjadi basis koin ini.
Aset Kripto Lainnya Didominasi Penurunan Nilai
Adapun mata uang kripto lainnya seperti Cardano (ADA) mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Dalam periode 24 jam terakhir, ADA tercatat menurun sebesar 3,15 persen, dan penurunan tersebut semakin dalam secara mingguan dengan koreksi sebesar 10,10 persen. Harga ADA saat ini diperdagangkan di kisaran Rp 10.867 per koin.
Solana (SOL), yang merupakan salah satu jaringan blockchain dengan pertumbuhan tercepat, juga mengalami tekanan harga. Penurunan dalam satu hari terakhir sebesar 1,64 persen diikuti dengan penurunan mingguan mencapai 10,24 persen. Dengan kondisi tersebut, harga SOL kini berada di kisaran Rp 2,50 juta per unit.
XRP, yang dikenal sebagai aset kripto untuk transaksi lintas batas, turut berada dalam tekanan. XRP mengalami koreksi sebesar 2,47 persen dalam satu hari terakhir dan penurunan sebesar 2,43 persen dalam satu minggu terakhir. Harga XRP saat ini dipatok pada kisaran Rp 35.973 per koin.
Dogecoin (DOGE), salah satu aset kripto yang berawal dari fenomena meme dan sempat mencatat lonjakan harga besar pada masa lalu, juga turut mengalami penurunan signifikan.
Dalam 24 jam terakhir, DOGE tercatat turun sebesar 2,94 persen. Sementara itu, dalam jangka waktu sepekan, DOGE mengalami penurunan lebih tajam, yakni sebesar 14,25 persen. Saat ini, DOGE diperdagangkan di kisaran Rp 3.072 per token.
Stablecoin Masih Menunjukkan Stabilitas Harga
Untuk kategori stablecoin, yaitu aset digital yang nilainya dipatok terhadap mata uang fiat seperti dolar AS, pergerakan harga cenderung stabil. Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) tetap berada pada kisaran harga USD 1,00.
Namun demikian, dalam periode 24 jam terakhir, keduanya mengalami penurunan minor masing-masing sebesar 0,21 persen untuk USDT dan 0,20 persen untuk USDC.
Stabilitas harga yang ditunjukkan oleh stablecoin menjadi pilihan bagi sebagian investor untuk menahan portofolio dalam kondisi pasar yang sedang mengalami tekanan, sebagai bentuk mitigasi risiko jangka pendek.
Secara keseluruhan, total kapitalisasi pasar aset kripto global saat ini berada di angka USD 3,29 triliun atau sekitar Rp 53.618 triliun. Nilai ini mengalami penurunan sekitar 0,98 persen dalam waktu 24 jam terakhir. Pelemahan ini menandakan bahwa investor masih cenderung bersikap hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian yang melingkupi pasar aset digital secara umum.
Catatan Penutup dan Imbauan Kepada Investor
Dalam kondisi pasar yang masih bergejolak seperti saat ini, penting bagi investor untuk selalu melakukan analisis secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi. Perlu diingat bahwa aset kripto bersifat sangat volatil dan rentan terhadap perubahan kebijakan ekonomi, regulasi, serta faktor sentimen pasar global.
Penting untuk menyesuaikan strategi investasi dengan profil risiko masing-masing dan tidak tergoda oleh pergerakan jangka pendek semata. Setiap keputusan pembelian maupun penjualan aset digital harus didasarkan pada pertimbangan rasional dan informasi yang akurat.
Baca Juga : Bitcoin Jelang Juni 2025: Antara Harapan Kenaikan dan Ancaman Koreksi