Cadangan Kripto Konsultan Energi Jepang Naik 8.000% di 9 Bulan
JAKARTA – Remixpoint, sebuah firma konsultan energi Jepang, memutuskan untuk membangun cadangan mata uang kripto. Sehingga meningkatkan kepemilikannya lebih dari 8.000 persen dalam sembilan bulan yang berakhir pada 31 Desember 2025, dan sekarang hampir menghabiskan targetnya sebesar 10 miliar yen (USD 65 juta).

Perusahaan yang berbasis di Tokyo itu memegang 5,8 miliar yen (USD 38 juta) kripto pada akhir 2024. Naik dari 68 juta yen pada 31 Maret 2024.
Melansir laman Yahoo Finance, Minggu (16/2/2025), perusahaan juga telah menghabiskan 9 miliar yen untuk kripto hingga Kamis 13 Februari 2025, tanpa memberikan nilai kepemilikannya saat ini.
Strategi Remixpoint dalam Akumulasi Kripto
Sementara Remixpoint berfokus pada konsultasi energi, perusahaan baru-baru ini berekspansi untuk menyediakan layanan transaksi mata uang kripto setelah mulai berinvestasi dalam bitcoin (BTC) sebagai lindung nilai terhadap depresiasi yen Jepang.
Strategi ini serupa dengan yang dilakukan Metaplanet, sebuah perusahaan investasi Jepang yang program investasi BTC-nya diumumkan April 2024, membuat sahamnya melonjak beberapa ribu persen.
Bagian terbesar dari investasi Remixpoint dialokasikan untuk bitcoin sementara perusahaan juga berinvestasi dalam ether (ETH), SOL, XRP, dan dogecoin (DOGE).
Investasi tersebut terungkap dalam laporan laba kuartal ketiga fiskal yang memperlihatkan laba sebesar 1,35 miliar yen, dan keuntungan yang belum direalisasi sebesar 658 juta yen pada kepemilikan mata uang kripto miliknya.
Mulai November 2024, Remixpoint mulai mengakui keuntungan dan kerugian valuasi pada kepemilikan mata uang kriptonya sebagai bagian dari pendapatan.
Dampak Kemenangan Trump terhadap Kenaikan Kripto
Remixpoint meningkatkan akumulasi mata uang kriptonya, mengingat kenaikan harga mata uang kripto sejak kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS. Sehingga menghasilkan lingkungan regulasi yang lebih bersahabat bagi industri kripto.
Saham perusahaan telah melonjak lebih dari 360 persen sejak kemenangan elektoral Trump. Sejak saat itu, perusahaan telah mempercepat akumulasi kriptonya, lebih dari empat kali lipat kepemilikan bitcoinnya menjadi 125,2 BTC.
Sebagai informasi, saham Remixpoint anjlok 15 persen pada Jumat (14/2/2025), sementara indeks Nikkei 225 yang lebih luas turun hanya 0,79 persen.
Perkembangan Pasar Kripto di Indonesia
Sebelumnya, Tokocrypto mencatat lonjakan transaksi hingga tiga kali lipat pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut laporan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) 2024, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp650,61 triliun.
Dari jumlah tersebut, Tokocrypto menyumbang sekitar 25 persen atau Rp160 triliun, menjadikannya sebagai pemimpin pasar dengan pertumbuhan profitabilitas yang luar biasa.
CEO Tokocrypto, Calvin Kizana menyatakan keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang tepat dan respons cepat terhadap dinamika pasar.
“Keberhasilan ini membuktikan strategi yang kami jalankan memberikan hasil luar biasa. Tokocrypto kini mencatatkan laba bersih sebagai perusahaan yang sehat dan berkelanjutan. Kami optimis terhadap pertumbuhan industri ini pada 2025 dan menargetkan peningkatan transaksi hingga tiga kali lipat lagi, seiring dengan tren bull market yang masih berlanjut,” jelas Calvin dalam keterangan resmi.
Tren Adopsi Kripto di Indonesia
Calvin menjelaskan Tokocrypto terus berupaya meningkatkan kualitas layanan bagi pengguna dan membangun ekosistem kripto yang lebih kuat di Indonesia.
Dengan lebih dari 4 juta pengguna terdaftar, platform ini mencatat rata-rata volume transaksi sekitar USD 300 juta per bulan sepanjang semester II 2024.
Dari sisi demografi, pengguna Tokocrypto didominasi oleh kelompok usia 18-35 tahun (58,3 persen), diikuti oleh usia 36-45 tahun (34 persen), dan 46 tahun ke atas (7,7 persen). Sebagian besar pengguna berasal dari kota-kota besar seperti Jabodetabek, Jawa, dan Bali.
Investasi dalam kripto terus berkembang, terutama dengan meningkatnya jumlah investor institusional yang mulai mengadopsi aset digital sebagai bagian dari portofolio mereka.
Perusahaan besar di seluruh dunia kini melihat kripto tidak hanya sebagai aset spekulatif, tetapi juga sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.
Di Jepang, kebijakan pemerintah yang lebih terbuka
terhadap regulasi kripto menjadi salah satu faktor pendorong utama meningkatnya adopsi. Dengan lingkungan regulasi yang lebih bersahabat, semakin banyak perusahaan yang mulai mengalokasikan dana ke aset digital.
Sementara itu, di Indonesia, Bappebti terus berupaya meningkatkan regulasi dan perlindungan bagi investor kripto.
Dengan semakin banyaknya pengguna yang terlibat dalam perdagangan aset digital, regulasi yang ketat namun tetap mendukung inovasi menjadi faktor penting dalam pertumbuhan industri ini.
Remixpoint telah menunjukkan strategi agresif dalam meningkatkan kepemilikan mata uang kripto, mencatat lonjakan lebih dari 8.000 persen dalam waktu
BACA JUGA :Kripto 16 Februari 2025: Bitcoin Menguat Terbatas
sembilan bulan. Langkah ini menunjukkan bagaimana perusahaan Jepang semakin mengadopsi aset digital sebagai bagian dari strategi keuangan mereka.
Masa Depan Investasi Kripto
Di sisi lain, pasar kripto di Indonesia juga mengalami perkembangan pesat, terutama dengan lonjakan transaksi yang dicatat oleh Tokocrypto. Adopsi kripto di Indonesia semakin berkembang dengan meningkatnya jumlah pengguna dan transaksi yang semakin besar.
Ke depan, dengan regulasi yang lebih bersahabat dan
meningkatnya minat terhadap aset digital, baik di
Jepang maupun Indonesia, kripto kemungkinan akan terus menjadi bagian penting dari sistem keuangan global. Baik investor institusional maupun individu kini semakin melihat kripto sebagai aset yang layak untuk investasi jangka panjang.
Dengan semakin berkembangnya pasar dan meningkatnya p
emahaman masyarakat terhadap investasi
aset digital, industri kripto diprediksi akan terus tumbuh dan menjadi bagian penting dari ekosistem keuangan di masa mendatang.
Dengan lebih dari 4 juta pengguna terdaftar,
platform ini mencatat rata-rata volume transaksi sekitar USD 300 juta per bulan sepanjang semester II 2024.
Dari sisi demografi, pengguna Tokocrypto didominasi oleh
kelompok usia 18-35 tahun (58,3 persen), diikuti oleh usia 36-45 tahun (34 persen), dan 46 tahun ke atas (7,7 persen). Sebagian besar pengguna berasal dari kota-kota besar seperti Jabodetabek, Jawa, dan Bali.