Pasar Altcoin Andalkan Penguatan Bitcoin Usai Anjlok Hampir 10%
Harga Bitcoin sempat anjlok hingga mendekati 10% dalam beberapa hari terakhir.
Penurunan ini mengejutkan pasar kripto global dan menimbulkan dampak domino ke berbagai altcoin populer seperti Ethereum, Solana, BNB, dan lainnya.
Volatilitas tinggi ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk sentimen negatif dari regulasi di AS dan ketidakpastian makroekonomi global yang mempengaruhi pasar aset berisiko.
Data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa Bitcoin sempat menyentuh level di bawah $57.000, turun dari kisaran $63.000 dalam waktu kurang dari seminggu.
Penurunan tajam ini memicu aksi jual besar-besaran dari para trader dan investor ritel.
Pasar Altcoin Andalkan Penguatan Bitcoin Usai Anjlok Hampir 10%
Tak hanya Bitcoin yang terdampak, sejumlah altcoin besar juga mengalami penurunan tajam. Ethereum misalnya, sempat turun lebih dari 7% dalam periode yang sama.
Altcoin seperti Cardano, XRP, dan Avalanche bahkan mencatat penurunan dua digit.
Kondisi ini memperlihatkan betapa eratnya korelasi antara pergerakan Bitcoin dengan altcoin. Ketika Bitcoin jatuh, sebagian besar altcoin juga ikut terseret ke zona merah.
Investor cenderung mengalihkan asetnya ke stablecoin atau keluar dari pasar sepenuhnya untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
Ketergantungan Pasar Altcoin terhadap Stabilitas Bitcoin
Meskipun ada ratusan proyek altcoin dengan teknologi dan ekosistem berbeda, kenyataannya pergerakan harga altcoin masih sangat bergantung pada performa Bitcoin.
Bitcoin masih dianggap sebagai acuan utama dalam pasar kripto, baik oleh institusi maupun investor ritel.
Kondisi ini menunjukkan bahwa altcoin belum sepenuhnya mandiri dalam menentukan tren harga. Apabila Bitcoin pulih dan kembali ke jalur penguatan
pasar altcoin pun berpeluang mengikuti tren naik. Sebaliknya, jika Bitcoin terus melemah, tekanan jual pada altcoin akan semakin besar.
Optimisme Investor Masih Bertahan
Di tengah koreksi tajam ini, sejumlah analis dan investor tetap optimistis terhadap potensi pemulihan pasar. Beberapa melihat ini sebagai kesempatan untuk melakukan akumulasi aset kripto pada harga diskon.
Selain itu, fundamental dari proyek-proyek altcoin besar dinilai masih solid dalam jangka panjang.
Adanya antisipasi terhadap potensi approval ETF Ethereum spot di AS dan perkembangan teknologi blockchain layer-2 turut memberikan harapan baru Pasar hanya membutuhkan katalis positif untuk memicu arus masuk modal kembali.
Kapan Pemulihan Akan Terjadi?
Pemulihan harga Bitcoin dan altcoin masih sangat bergantung pada kondisi eksternal, seperti data inflasi AS, kebijakan suku bunga The Fed, serta dinamika geopolitik global.
Selain itu, sentimen pasar juga bisa berubah cepat tergantung pada berita besar terkait industri kripto.
Sejumlah analis memproyeksikan bahwa Bitcoin akan menemukan support kuat di kisaran $55.000 hingga $57.000 sebelum kembali menguat.
Jika level ini berhasil dipertahankan, altcoin berpotensi mengalami relief rally dalam beberapa minggu ke depan.
Strategi Investor Saat Pasar Melemah
Dalam situasi pasar yang tidak pasti seperti ini, para investor disarankan untuk menerapkan manajemen risiko yang ketat.
Diversifikasi portofolio, penggunaan stablecoin sebagai lindung nilai, serta akumulasi bertahap (dollar cost averaging) bisa menjadi strategi yang bijak.
Investor juga perlu lebih selektif memilih altcoin, terutama yang memiliki utilitas nyata, tim pengembang yang kuat, dan roadmap yang jelas.
Hindari proyek dengan kapitalisasi rendah dan fundamental lemah yang rentan terhadap fluktuasi ekstrem.
Kesimpulan
Meskipun pasar altcoin sedang berada di bawah tekanan akibat penurunan Bitcoin, potensi pemulihan tetap terbuka lebar.
Stabilitas dan penguatan harga Bitcoin akan menjadi kunci utama bagi kebangkitan altcoin dalam waktu dekat.
Sementara itu, investor perlu tetap tenang, berhati-hati, dan fokus pada strategi jangka panjang untuk menghadapi dinamika pasar kripto yang fluktuatif.
Baca juga:Tambang Ilegal Sumenep Beroperasi Setahun, Tak Tersentuh Hukum