Bitcoin 28 Mei 2025 Sentuh Rp 1,77 Miliar, Begini Prediksinya
Pada 28 Mei 2025, harga Bitcoin kembali mencetak rekor tertinggi dengan menyentuh angka Rp 1,77 miliar per keping (sekitar USD 110.000).
Pencapaian ini memicu gelombang euforia di kalangan investor kripto sekaligus memicu spekulasi mengenai arah harga selanjutnya. Kenaikan ini terjadi dalam konteks ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya kepercayaan publik terhadap aset digital sebagai penyimpan nilai alternatif.
Bitcoin 28 Mei 2025 Sentuh Rp 1,77 Miliar, Begini Prediksinya
Ada beberapa faktor utama yang mendasari lonjakan harga Bitcoin hingga menembus rekor tertinggi baru ini. Pertama adalah kondisi ekonomi global yang masih dibayangi inflasi tinggi dan ketidakpastian geopolitik, terutama di wilayah Eropa dan Timur Tengah. Hal ini mendorong investor global mencari aset lindung nilai (safe haven), dan Bitcoin menjadi salah satu pilihannya.
Kedua, kebijakan moneter dari beberapa bank sentral dunia, termasuk The Fed dan European Central Bank, cenderung mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu lama. Hal ini menyebabkan pasar saham mengalami tekanan, dan investor mulai beralih ke aset digital yang dianggap lebih independen terhadap kebijakan fiskal.
Ketiga, lonjakan ini juga didorong oleh meningkatnya adopsi institusional terhadap kripto. Sejumlah perusahaan teknologi besar mengumumkan integrasi dompet kripto ke dalam sistem pembayaran mereka, sementara beberapa bank besar telah meluncurkan produk investasi berbasis Bitcoin untuk nasabah premium.
Reaksi Pasar dan Sentimen Investor
Sentimen pasar terhadap Bitcoin saat ini didominasi oleh optimisme, meskipun sebagian analis menyarankan kehati-hatian.
Volume perdagangan harian meningkat tajam di berbagai bursa kripto, dan aktivitas di jaringan
blockchain Bitcoin menunjukkan lonjakan transfer besar oleh institusi dan whale (pemegang besar).
Di media sosial, topik seputar Bitcoin kembali menjadi trending, terutama di kalangan generasi muda yang melihat momentum ini sebagai kesempatan emas.
Aplikasi dompet digital mengalami lonjakan unduhan, sementara minat penelusuran terhadap kata kunci
cara beli Bitcoin” meningkat signifikan dalam dua hari terakhir.
Prediksi Harga Bitcoin dalam Beberapa Bulan ke Depan
Sejumlah analis memproyeksikan bahwa tren kenaikan harga Bitcoin bisa terus berlanjut jika tidak ada koreksi
besar dalam waktu dekat. Prediksi dari beberapa firma riset menyebutkan potensi Bitcoin menyentuh angka USD 120.000 hingga USD 150.000 dalam semester kedua 2025, tergantung pada faktor eksternal seperti regulasi dan kondisi ekonomi makro.
Namun demikian, ada juga pendapat yang lebih konservatif. Analis teknikal memperkirakan adanya potensi koreksi sehat karena RSI (Relative Strength Index) Bitcoin saat ini menunjukkan kondisi overbought. Dalam skenario korektif, harga bisa kembali ke kisaran USD 90.000–100.000 sebelum melanjutkan reli.
Regulasi Pemerintah dan Pengaruhnya terhadap Harga
Regulasi menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan arah jangka panjang Bitcoin. Pemerintah Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa telah mulai merumuskan kebijakan pajak dan pelaporan terhadap aset digital. Di sisi lain, negara seperti El Salvador dan Brasil justru terus mendorong legalisasi dan adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi.
Di Indonesia sendiri, OJK dan Bappebti masih membatasi Bitcoin sebagai aset investasi, bukan alat tukar. Namun, dengan meningkatnya nilai dan partisipasi pasar, bukan tidak mungkin akan terjadi penyesuaian regulasi di masa mendatang. Kepastian hukum dianggap penting untuk menjaga ekosistem kripto tetap sehat dan terhindar dari penipuan atau manipulasi pasar.
Risiko dan Saran untuk Investor Pemula
Meski harga Bitcoin sedang naik tajam, para ahli tetap mengingatkan risiko volatilitas yang tinggi dalam pasar kripto.
Investor pemula disarankan untuk tidak mengambil keputusan secara emosional atau mengikuti tren tanpa memahami risiko yang ada.
Disarankan untuk hanya menginvestasikan dana yang sanggup ditanggung jika terjadi kerugian, serta selalu menyimpan aset di dompet kripto yang aman.
Diversifikasi aset juga menjadi strategi penting untuk mengurangi risiko. Selain Bitcoin, investor bisa mempertimbangkan aset digital lain seperti Ethereum, Solana, atau stablecoin untuk menjaga keseimbangan portofolio.
Baca juga:Donald Trump Ancam Tarif Baru ke Uni Eropa, Ini Dampaknya ke Kripto
Kesimpulan: Era Baru Bitcoin?
Kenaikan harga Bitcoin pada 28 Mei 2025 menjadi sinyal bahwa kepercayaan terhadap aset digital kian kuat
baik dari kalangan ritel maupun institusi. Meski belum bisa dipastikan apakah tren ini akan terus naik atau
mengalami koreksi, satu hal yang jelas: Bitcoin telah menjadi bagian penting dalam lanskap keuangan global modern.
Dengan berbagai faktor pendukung seperti adopsi teknologi, kondisi ekonomi global, serta regulasi yang
semakin jelas, masa depan Bitcoin tampaknya akan terus menjadi perbincangan hangat di pasar keuangan internasional. Namun, tetaplah waspada dan berinvestasi secara bijak.