Kabar Terkini Harga Emas Global Hari Ini, Jumat 18 April
Harga emas dunia kembali menjadi perhatian para investor dan pelaku pasar pada Jumat, 18 April 2025, di tengah dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Pergerakan harga logam mulia tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar mata uang utama seperti dolar AS, tetapi juga oleh berbagai sentimen geopolitik, kebijakan suku bunga, serta permintaan pasar global terhadap aset safe haven.
Dalam perdagangan hari ini, harga emas dunia menunjukkan tren relatif stabil setelah sebelumnya mengalami volatilitas signifikan akibat rilis data inflasi Amerika Serikat dan ekspektasi kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Investor kini lebih berhati-hati dalam mengambil posisi sambil menantikan perkembangan terbaru dari sejumlah faktor makroekonomi.

Harga Emas Dunia Hari Ini (18 April 2025)
Berdasarkan data terkini dari platform perdagangan internasional:
-
Harga emas spot berada di level USD 2.345 per troy ounce, mengalami koreksi tipis sebesar 0,2% dibanding penutupan hari sebelumnya.
-
Harga emas berjangka (futures) untuk pengiriman Juni 2025 tercatat di angka USD 2.358 per troy ounce, turun sekitar USD 5 atau 0,21% secara harian.
Pergerakan tersebut mencerminkan penyesuaian pasar terhadap berbagai data ekonomi terbaru dan pernyataan dari bank sentral AS yang masih mengindikasikan sikap hawkish terhadap inflasi yang bertahan tinggi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas Hari Ini
Beberapa faktor utama yang memengaruhi harga emas global pada perdagangan hari ini antara lain:
1. Data Inflasi AS
Departemen Tenaga Kerja AS baru saja merilis data inflasi konsumen (CPI) yang menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 3,5%, lebih tinggi dari ekspektasi analis sebesar 3,3%. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa The Fed akan menunda pemangkasan suku bunga lebih lama dari yang diperkirakan.
Tingkat suku bunga yang tinggi cenderung menekan harga emas karena emas tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi. Investor lebih memilih instrumen yang memberikan yield dalam kondisi suku bunga tinggi.
2. Penguatan Dolar AS
Indeks dolar AS (DXY) menguat hingga mencapai level 105,7, level tertinggi dalam tiga pekan terakhir. Dolar yang lebih kuat membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaan cenderung menurun dan harga terdorong ke bawah.
3. Ketegangan Geopolitik
Ketegangan antara negara-negara Timur Tengah dan eskalasi konflik di beberapa wilayah Eropa Timur turut menjadi faktor yang menopang harga emas. Emas sering dijadikan aset pelindung (safe haven) ketika ketidakpastian geopolitik meningkat.
Namun, dalam kasus hari ini, pengaruh tersebut belum cukup kuat untuk mendorong harga emas naik secara signifikan karena ditahan oleh faktor makro lainnya.
Respons Investor Terhadap Tren Emas
Sejumlah analis memperkirakan bahwa harga emas masih memiliki potensi menguat dalam jangka menengah hingga panjang, terutama jika terjadi pelonggaran kebijakan moneter atau meningkatnya ketegangan global.
Menurut analis pasar dari HSBC, James Croft, emas tetap menjadi instrumen lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian. Ia menyarankan investor untuk mempertahankan portofolio dengan komposisi logam mulia dalam kisaran moderat.
“Dalam kondisi pasar global yang tidak stabil, emas tetap menjadi aset lindung nilai utama. Namun untuk saat ini, investor perlu bersikap defensif hingga terdapat kejelasan dari arah kebijakan moneter The Fed,” ujarnya.
Harga Emas di Pasar Domestik
Di Indonesia, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga mengalami penyesuaian mengikuti tren global.
-
Harga emas Antam hari ini berada di level Rp 1.178.000 per gram, mengalami penurunan sebesar Rp 3.000 dibandingkan hari sebelumnya.
-
Harga buyback atau pembelian kembali oleh pihak Antam ditetapkan pada Rp 1.062.000 per gram.
Harga tersebut masih dalam kisaran tinggi, mengingat sejak awal tahun 2025 emas telah mengalami tren penguatan yang cukup signifikan, didorong oleh permintaan global dan fluktuasi rupiah terhadap dolar AS.
Baca juga:Harga Emas Antam Logam Mulia Rp 1,916 Juta, Tertinggi Sepanjang Masa
Prediksi Harga Emas dalam Beberapa Hari ke Depan
Beberapa analis pasar memperkirakan bahwa dalam waktu dekat, harga emas berpotensi mengalami konsolidasi di kisaran USD 2.330–2.370 per troy ounce, sebelum menentukan arah selanjutnya tergantung pada:
-
Rilis data ketenagakerjaan dan PDB AS
-
Pernyataan terbaru pejabat The Fed
-
Fluktuasi nilai tukar dolar AS dan imbal hasil obligasi
-
Ketegangan geopolitik yang dapat memburuk sewaktu-waktu
Jika tekanan inflasi terus bertahan dan The Fed tetap menunda pemangkasan suku bunga, harga emas bisa menghadapi tekanan lanjutan. Namun jika terjadi pelonggaran atau tanda-tanda pelemahan ekonomi global, emas bisa kembali menguat.
Tips bagi Investor dan Masyarakat
Bagi masyarakat atau investor yang ingin berinvestasi emas, penting untuk:
-
Memantau harga secara rutin dari sumber terpercaya.
-
Membeli emas dari lembaga resmi seperti Antam, Pegadaian, atau bank syariah.
-
Menentukan tujuan investasi, apakah untuk jangka panjang, menengah, atau spekulatif jangka pendek.
-
Diversifikasi portofolio agar risiko tidak hanya bergantung pada satu jenis aset.
-
Mempertimbangkan kondisi ekonomi global dan lokal, terutama arah suku bunga dan inflasi.
Kesimpulan
Harga emas global hari ini, Jumat 18 April 2025, mencatatkan pergerakan stabil meskipun berada dalam tekanan akibat data inflasi AS dan penguatan dolar. Penurunan tipis yang terjadi lebih mencerminkan sikap hati-hati investor terhadap arah kebijakan moneter The Fed.
Namun, ketegangan geopolitik dan potensi ketidakpastian ekonomi global masih menjadi faktor pendukung harga emas dalam jangka menengah. Emas tetap dipandang sebagai aset penting untuk diversifikasi portofolio dan proteksi nilai kekayaan.
Pantau terus kabar terkini dan perkembangan harga emas setiap harinya untuk membuat keputusan investasi yang lebih bijak.