Deutsche Bank Jajaki Kripto, Bermitra dengan Taurus
Deutsche Bank Jajaki Kripto, Bermitra dengan Taurus
Jakarta – Deutsche Bank, salah satu lembaga keuangan terbesar di Jerman, resmi menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan kripto asal Swiss, Taurus.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat kehadiran Deutsche Bank di sektor aset digital dengan meluncurkan platform pasar TDX berbasis blockchain Solana.

Deutsche Bank dan Langkahnya di Dunia Kripto
Dalam beberapa tahun terakhir, Deutsche Bank telah menunjukkan ketertarikannya pada dunia aset digital dan blockchain. Bank ini memahami bahwa tren global dalam
sektor keuangan semakin mengarah pada digitalisasi aset, termasuk mata uang kripto, tokenisasi aset, dan penyimpanan aset digital.
Langkah terbaru Deutsche Bank adalah menjalin kemitraan dengan Taurus, sebuah perusahaan fintech asal Swiss yang memiliki spesialisasi dalam penyimpanan
dan pengelolaan aset digital berbasis blockchain
. Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya Deutsche Bank untuk memasuki ekosistem digital dengan lebih kuat dan memperluas layanan keuangan mereka ke dalam dunia blockchain.
Kemitraan Strategis dengan Taurus
Dilansir dari Coinmarketcap, Jumat (14/2/2025), kemitraan ini mencakup investasi dalam putaran pendanaan Seri B Taurus senilai USD 65 juta, di mana beberapa institusi keuangan besar seperti Credit Suisse, Arab Bank Switzerland, dan Pictet Group juga ikut serta.
Dengan investasi ini, Deutsche Bank mendapatkan akses lebih luas ke teknologi Taurus yang memungkinkan bank untuk menyimpan, mengelola, dan mempertaruhkan aset digital dengan aman. Layanan ini dirancang khusus untuk bank, institusi keuangan, serta perusahaan yang ingin memasuki dunia digital dengan lebih aman dan terstruktur.
TDX: Platform Berbasis Blockchain Solana
Deutsche Bank dan Taurus akan bekerja sama dalam meluncurkan TDX, sebuah platform berbasis blockchain Solana yang dirancang untuk memfasilitasi perdagangan aset digital dan tokenisasi aset nyata (Real World Assets/RWA).
Blockchain Solana dipilih karena memiliki kemampuan transaksi yang cepat dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan jaringan blockchain lainnya, seperti Ethereum. Dengan keunggulan ini, TDX dapat menyediakan ekosistem yang lebih efisien untuk perusahaan yang ingin menokenisasi aset mereka.
Menurut laporan, aset-aset yang dapat ditokenisasi melalui platform ini mencakup:
- Ekuitas dan surat utang
- Reksa dana dan produk keuangan terstruktur
- Mata uang digital bank sentral (CBDC)
- Deposito dalam bentuk token
Teknologi ini memungkinkan proses tokenisasi menjadi lebih efisien, dengan biaya yang lebih rendah dan sistem yang lebih sederhana dibandingkan metode konvensional.
Dampak Terhadap Industri Keuangan
BACA JUGA :Harga Bitcoin Bos Indodax Koreksi Peluang Investasi Jangka Panjang
Kemitraan antara Deutsche Bank dan Taurus menandai babak baru dalam industri perbankan tradisional dan aset digital. Dengan adanya integrasi ini, bank dapat:
- Mempermudah Adopsi Kripto oleh Lembaga Keuangan – Banyak bank besar masih enggan terjun ke dunia kripto karena risiko keamanan dan regulasi. Dengan adanya layanan seperti yang ditawarkan Taurus, mereka kini memiliki opsi penyimpanan yang lebih aman.
- Memperluas Akses Investasi Aset Digital – Platform ini membuka peluang bagi investor ritel dan institusi untuk berinvestasi dalam berbagai jenis aset digital dengan lebih mudah.
- Meningkatkan Likuiditas Pasar Sekuritas Digital – Dengan adanya pasar primer dan sekunder yang lebih berkembang, likuiditas aset tokenisasi akan meningkat, memungkinkan perusahaan untuk memperoleh pendanaan dengan lebih mudah.
- Mempercepat Digitalisasi Sektor Keuangan – Deutsche Bank mengambil langkah maju dalam mengadopsi teknologi blockchain, yang dapat menginspirasi bank lain untuk mengikuti jejak mereka.
Kepercayaan Institusi terhadap Blockchain Solana
Blockchain Solana semakin menarik perhatian berbagai institusi keuangan karena skalabilitasnya yang tinggi dan biaya transaksi yang lebih rendah dibandingkan
dengan blockchain lainnya seperti Ethereum.
Salah satu bukti keberhasilannya adalah langkah Franklin Templeton, salah satu manajer
aset global terkemuka, yang memindahkan dana pasar uang pemerintah senilai USD 594 juta ke dalam ekosistem Solana.
Keputusan ini menunjukkan bahwa semakin banyak lembaga keuangan tradisional yang mulai melihat potensi besar dalam teknologi blockchain untuk mengelola dan memperdagangkan aset mereka secara lebih efisien.
Potensi Tokenisasi Aset Dunia Nyata (RWA)
Dalam beberapa tahun terakhir, tokenisasi aset dunia nyata (Real World Assets/RWA) telah menjadi sektor dengan pertumbuhan tercepat dalam industri aset digital.
Banyak perusahaan mulai mempertimbangkan penggunaan blockchain untuk menokenisasi aset mereka guna meningkatkan likuiditas dan efisiensi.
Yann Isola, Kepala Produk TDX, menegaskan bahwa digitalisasi akan mengubah lanskap perdagangan sekuritas swasta secara signifikan. Menurutnya, pasar sekuritas
swasta versi 2.0 akan jauh lebih efisien dengan adanya teknologi blockchain, memberikan keuntungan bagi perusahaan yang ingin bertransaksi dengan transparansi lebih tinggi.
Dengan semakin banyaknya institusi keuangan yang mengadopsi teknologi blockchain, termasuk Deutsche Bank dan Taurus, masa depan tokenisasi aset tampak semakin cerah. Transformasi ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi pasar keuangan tetapi juga membuka peluang baru bagi investor di seluruh dunia.
Tantangan dan Prospek ke Depan
Meskipun prospek tokenisasi aset digital sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan yang masih harus dihadapi:
- Regulasi yang Ketat – Regulasi di berbagai negara masih menjadi penghalang utama bagi perkembangan aset digital. Bank sentral dan regulator keuangan masih mencari cara terbaik untuk mengawasi transaksi berbasis blockchain.
- Keamanan dan Privasi – Teknologi blockchain menawarkan transparansi, tetapi juga menimbulkan tantangan terkait perlindungan data dan keamanan aset digital.
- Adopsi yang Lambat oleh Institusi Tradisional – Banyak institusi keuangan besar masih ragu-ragu dalam mengadopsi teknologi blockchain karena risiko volatilitas kripto dan kurangnya pemahaman tentang manfaat jangka panjangnya.
Namun, dengan semakin banyaknya lembaga keuangan
seperti Deutsche Bank yang mulai mengadopsi teknologi ini, prospek adopsi blockchain di sektor perbankan akan semakin meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Kemitraan strategis antara Deutsche Bank dan Taurus merupakan langkah besar dalam memperkenalkan aset digital kepada industri perbankan tradisional.
Dengan meluncurkan platform TDX berbasis blockchain Solana, Deutsche Bank semakin memperluas layanannya dalam dunia keuangan digital.
Langkah ini tidak hanya membuka peluang baru bagi
bank untuk terlibat dalam tokenisasi aset digital, tetapi juga memberikan kemudahan bagi investor ritel dan institusional dalam mengakses pasar sekuritas digital.
Dengan adopsi teknologi blockchain yang semakin luas, masa depan
keuangan berbasis aset digital tampak semakin cerah.
Sementara tantangan seperti regulasi dan keamanan masih harus diatasi,
keputusan Deutsche Bank untuk bermitra dengan Taurus menunjukkan bahwa industri
perbankan tradisional semakin percaya pada potensi besar teknologi blockchain.
Langkah ini dapat menjadi pendorong utama bagi lebih
banyak bank dan institusi keuangan lainnya untuk mulai mengeksplorasi dunia aset digital di masa depan.
Dengan demikian, kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan
kedua belah pihak tetapi juga mempercepat evolusi sistem keuangan global menuju ekosistem digital yang lebih inklusif dan efisien.