Daftar Pembelian dan Penjualan Emas Bank Sentral Januari 2025
Dilansir dari Refinitiv, harga emas dunia mengalami penurunan tipis pada penutupan perdagangan 14 Maret 2025, sebesar 0,11% ke angka US$2.984/troy ons. Kendati melemah, harga emas dunia sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$3.000/troy ons pada sore hari sebelumnya.
Fluktuasi harga emas ini tidak terlepas dari dinamika pasar global, termasuk faktor ekonomi makro seperti kebijakan moneter bank sentral, inflasi, serta permintaan emas dari berbagai negara.
Peran Bank Sentral dalam Pembelian dan Penjualan Emas

Kenaikan harga emas juga dipengaruhi oleh aksi borong emas yang dilakukan oleh beberapa bank sentral di berbagai negara. Meskipun ada bank sentral yang melakukan penjualan emas, aksi jual tersebut tidak lebih besar dibandingkan dengan aksi beli yang dilakukan oleh institusi keuangan besar ini.
Bank sentral membeli emas sebagai bagian dari strategi diversifikasi cadangan devisa dan perlindungan terhadap ketidakstabilan ekonomi global. Sebaliknya, sebagian bank sentral menjual emas untuk memperoleh likuiditas tambahan atau mengatur ulang portofolio cadangan mereka.
Negara yang Aktif dalam Pembelian Emas
Beberapa bank sentral yang tercatat melakukan pembelian emas dalam jumlah signifikan pada Januari 2025 meliputi:
- Bank Rakyat China (PBoC): Melanjutkan tren pembelian emas sebagai strategi untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
- Bank Sentral Rusia: Meningkatkan cadangan emasnya guna memperkuat stabilitas ekonomi domestik.
- Bank Indonesia: Menambah kepemilikan emas sebagai bagian dari strategi diversifikasi cadangan devisa.
- Bank Sentral India: Terus memperbesar cadangan emas sejalan dengan kebijakan moneter yang lebih ketat.
Negara yang Melakukan Penjualan Emas
Di sisi lain, beberapa negara memilih untuk menjual emas guna memenuhi kebutuhan likuiditas atau mengoptimalkan cadangan mereka. Beberapa bank sentral yang mencatatkan penjualan emas meliputi:
- Bank Sentral Turki: Melakukan penjualan untuk mendukung stabilitas nilai tukar mata uang lira.
- Bank Sentral Argentina: Melepas sebagian emas guna membantu menstabilkan kondisi ekonomi yang tengah menghadapi tekanan inflasi tinggi.
- Bank Sentral Inggris: Melakukan penyesuaian portofolio cadangan dengan mengalokasikan lebih banyak ke aset lain.
BACA JUGA:Harga Kripto 14 Maret 2025: Bitcoin dan Ethereum Masih Lesu
Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Emas Bank Sentral
Beberapa faktor utama yang mendorong keputusan bank sentral dalam membeli atau menjual emas antara lain:
- Inflasi Global: Kenaikan inflasi mendorong bank sentral untuk membeli emas sebagai aset lindung nilai.
- Stabilitas Mata Uang: Negara-negara dengan tekanan pada nilai tukar cenderung menjual emas untuk memperkuat cadangan devisa mereka.
- Kebijakan Suku Bunga: Bank sentral yang menaikkan suku bunga sering kali melihat emas sebagai aset yang menarik untuk disimpan.
- Ketidakpastian Geopolitik: Konflik internasional dan ketegangan perdagangan meningkatkan permintaan emas sebagai aset aman.
- Diversifikasi Cadangan Devisa: Bank sentral terus mencari cara untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dengan meningkatkan cadangan emas.
Prediksi Tren Emas ke Depan
Dengan volatilitas pasar global yang tinggi, harga emas diperkirakan tetap mengalami fluktuasi dalam beberapa bulan ke depan. Bank sentral kemungkinan akan terus memainkan peran utama dalam pergerakan pasar emas.
Jika inflasi global terus meningkat dan ketegangan geopolitik berlanjut, permintaan emas oleh bank sentral diperkirakan akan tetap tinggi. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi membaik dan suku bunga naik secara agresif, harga emas mungkin mengalami tekanan.
Kesimpulan
Laporan pembelian dan penjualan emas oleh bank sentral Januari 2025 menunjukkan bahwa meskipun ada penjualan emas oleh beberapa negara, aksi beli masih mendominasi pasar. Faktor seperti inflasi, stabilitas mata uang, dan kebijakan moneter menjadi pendorong utama keputusan bank sentral dalam mengelola cadangan emas mereka.
Dengan ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi, emas tetap menjadi instrumen penting dalam strategi keuangan global, baik sebagai lindung nilai maupun alat stabilisasi ekonomi bagi bank sentral di berbagai negara.