Harga Kripto 14 Maret 2025: Bitcoin dan Ethereum Masih Lesu
Pada perdagangan Jumat, 14 Maret 2025, harga Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) masih mengalami tekanan dan berada di zona merah. Mayoritas aset kripto utama menunjukkan tren penurunan dalam beberapa hari terakhir, dengan volatilitas tinggi yang masih mendominasi pasar.
Berdasarkan data terbaru dari CoinMarketCap, harga Bitcoin turun 2,74 persen dalam 24 jam terakhir, dengan harga saat ini berada di USD 80.691 per koin atau sekitar Rp 1,32 miliar (dengan asumsi kurs Rp 16.430 per USD). Ethereum (ETH) juga mengalami penurunan 1,94 persen dalam sehari dan 16,07 persen dalam sepekan, sehingga saat ini berada di level Rp 30,43 juta per koin.

Tren Bearish Masih Berlanjut
Sejak awal Maret 2025, pasar kripto mengalami tekanan berat akibat beberapa faktor eksternal yang memperburuk sentimen investor. Harga Bitcoin yang sempat menyentuh USD 85.000 beberapa minggu lalu kini kembali merosot di bawah USD 81.000. Tekanan ini disebabkan oleh kombinasi sentimen negatif global, termasuk kebijakan ekonomi AS, ketidakpastian peraturan, dan aksi jual besar-besaran oleh investor besar (whales).
Selain Bitcoin dan Ethereum, beberapa altcoin utama juga mengalami nasib serupa:
- Binance Coin (BNB) naik tipis 0,29 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 3,51 persen dalam sepekan. Harga BNB kini berada di Rp 9,4 juta per koin.
- Cardano (ADA) turun 4,58 persen dalam 24 jam dan merosot 23,59 persen dalam sepekan, kini diperdagangkan di Rp 11.416 per koin.
- Solana (SOL) mengalami kenaikan 3,2 persen dalam sehari, tetapi secara mingguan masih turun 15,02 persen. Harga SOL kini berada di Rp 1,9 juta per koin.
- XRP (XRP) naik tipis 0,39 persen, tetapi masih melemah 1,92 persen dalam sepekan, diperdagangkan di Rp 36.549 per koin.
- Dogecoin (DOGE) menguat 3,95 persen dalam sehari, namun masih terkoreksi 18,68 persen dalam sepekan, kini berada di Rp 2.675 per token.
Sementara itu, stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) tetap stabil di level USD 1,00, mencerminkan permintaan yang kuat dari investor yang mengalihkan aset mereka ke instrumen yang lebih aman di tengah volatilitas pasar.
Kapitalisasi Pasar Kripto Turun
Selain harga Bitcoin dan altcoin utama yang melemah, kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan juga mengalami penurunan. Total nilai pasar kripto kini berada di USD 2,63 triliun atau sekitar Rp 43,17 triliun, mengalami penurunan sebesar 2,35 persen dalam sehari terakhir.
Baca juga:Harga Kripto 12 Maret 2025: Bitcoin Cs Kembali Parkir di Zona Hijau
Penurunan ini menunjukkan bahwa banyak investor masih memilih untuk menjual aset mereka atau menahan diri dari berinvestasi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Penyebab Bitcoin dan Ethereum Tertekan
Beberapa faktor yang menyebabkan Bitcoin dan Ethereum serta aset kripto lainnya masih dalam tren turun adalah:
-
Kebijakan Moneter AS
- The Federal Reserve masih mempertahankan suku bunga tinggi, yang membuat investor lebih memilih aset yang lebih aman seperti obligasi pemerintah dibandingkan aset berisiko seperti kripto.
- Kekhawatiran terhadap potensi resesi ekonomi global juga menambah tekanan di pasar kripto.
-
Regulasi yang Ketat
- Pemerintah di beberapa negara, termasuk AS dan Uni Eropa, semakin memperketat aturan perdagangan kripto.
- Pekan lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) memperketat pengawasan terhadap platform perdagangan kripto.
- Peraturan baru ini membuat investor lebih berhati-hati sebelum berinvestasi dalam kripto.
-
Tekanan dari Pasar Tradisional
- Pasar saham global juga mengalami gejolak akibat situasi geopolitik, seperti ketegangan antara Rusia dan Ukraina, serta krisis energi di Eropa.
- Investor cenderung menarik dana mereka dari aset kripto untuk dialihkan ke instrumen yang lebih stabil.
-
Aksi Jual oleh Investor Besar (Whales)
- Data dari Santiment dan Glassnode menunjukkan bahwa beberapa whales Bitcoin telah menjual aset mereka dalam jumlah besar selama beberapa hari terakhir.
- Aksi jual besar-besaran ini memicu tekanan harga lebih lanjut, membuat Bitcoin dan altcoin lainnya semakin terpuruk.
Prediksi Harga Bitcoin dan Ethereum
Meski Bitcoin dan Ethereum masih dalam tren turun, beberapa analis percaya bahwa rebound harga bisa terjadi dalam beberapa bulan ke depan.
- Analis dari JPMorgan memperkirakan bahwa harga Bitcoin masih berpotensi naik ke level USD 95.000 – USD 100.000 pada akhir tahun 2025, asalkan sentimen pasar membaik dan regulasi lebih jelas.
- Analis dari CoinShares menyatakan bahwa penurunan saat ini merupakan koreksi sehat sebelum Bitcoin kembali naik menjelang halving Bitcoin 2026.
Namun, beberapa analis lain justru memperkirakan bahwa Bitcoin bisa turun lebih dalam
hingga di bawah USD 75.000, terutama jika tekanan makroekonomi masih berlanjut.
Harga Kripto 14 Maret 2025: Bitcoin dan Ethereum Masih Lesu
Sementara itu, dalam acara Bitcoin Policy Institute, mantan kandidat presiden AS Vivek Ramaswamy
menyampaikan gagasan tentang Bitcoin sebagai cadangan strategis Amerika Serikat.
Ramaswamy menilai bahwa Bitcoin lebih dari sekadar aset investasi; ia menyebutnya sebagai simbol kebebasan, inovasi, dan ketahanan ekonomi.
Ia juga menyarankan agar pemerintah AS mulai mempertimbangkan Bitcoin sebagai
cadangan strategis, karena menurutnya langkah ini dapat membantu mempertahankan dominasi ekonomi AS dalam sektor teknologi.
“Kita mungkin berbeda dalam ras dan agama, tetapi kita memiliki keyakinan bersama fondasi kebebasan individu dan hak untuk menentukan nasib kita sendiri,” ujarnya.
Bolivia Gunakan Kripto untuk Impor Energi
Di sisi lain, pemerintah Bolivia telah mengambil langkah inovatif dengan memanfaatkan mata uang kripto sebagai alat pembayaran impor energi.
Langkah ini diambil setelah negara tersebut mengalami krisis bahan bakar dan kelangkaan dolar AS yang semakin parah.
Menurut Yacimientos Petrolíferos Fiscales Bolivianos (YPFB), pemerintah Bolivia kini mulai menggunakan aset digital sebagai alat transaksi dalam perdagangan energi.
Keputusan ini menjadi tonggak penting bagi adopsi kripto di tingkat nasional, menunjukkan bagaimana
negara-negara berkembang semakin terbuka terhadap penggunaan aset digital sebagai solusi dalam menghadapi krisis ekonomi.
Kesimpulan
- Harga Bitcoin dan Ethereum masih dalam tren turun, dengan kapitalisasi pasar kripto melemah.
- Tekanan dari kebijakan moneter AS, regulasi ketat, dan aksi jual investor besar menjadi faktor utama yang menekan harga kripto.
- Prediksi harga Bitcoin bervariasi, dengan beberapa analis optimis terhadap kenaikan jangka panjang, sementara lainnya memperkirakan potensi penurunan lebih lanjut.
- Bitcoin mulai dipertimbangkan sebagai cadangan strategis oleh AS, sementara Bolivia mulai menggunakan kripto untuk transaksi impor energi.