Harga Kripto 28 Februari 2025: Bitcoin Kembali Menguat Terbatas
Mayoritas harga kripto jajaran teratas kembali berada di zona hijau pada Jumat (28/2/2025). Bitcoin (BTC) dan beberapa altcoin lainnya mengalami pergerakan yang beragam, mencerminkan volatilitas pasar yang terus berlanjut.
Bitcoin dan Altcoin Teratas
Berdasarkan data dari CoinMarketCap, Bitcoin kembali menguat meskipun pergerakannya masih terbatas. BTC naik tipis 0,89% dalam 24 jam terakhir, tetapi secara mingguan masih melemah 14%. Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 84.634 per koin atau setara Rp 1,39 miliar (asumsi kurs Rp 16.450 per USD).

Ethereum (ETH), mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, masih mengalami pelemahan. ETH turun 1,12% dalam sehari terakhir dan 16,07% dalam sepekan, membawa harganya ke Rp 38,1 juta per koin.
Kripto lain seperti Binance Coin (BNB) menunjukkan pergerakan positif dengan kenaikan 0,19% dalam sehari, meskipun masih melemah 6,38% dalam sepekan. Harga BNB saat ini berada di Rp 10,06 juta per koin.
Cardano (ADA) juga kembali ke zona hijau, naik 1,28% dalam 24 jam terakhir, tetapi masih turun 18,22% dalam seminggu. ADA kini berada di level Rp 10.702 per koin.
Sementara itu, Solana (SOL) mengalami pemulihan lebih signifikan dengan kenaikan 3,09% dalam sehari, meskipun masih melemah 20,55% dalam sepekan. Harga SOL kini berada di Rp 2,2 juta per koin.
Koin Meme dan Stablecoin
Dogecoin (DOGE), salah satu koin meme terpopuler, juga menunjukkan pemulihan dengan kenaikan 3,23% dalam sehari terakhir, meskipun masih melemah 17,41% dalam seminggu. DOGE saat ini diperdagangkan di Rp 3.426 per token.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) mengalami sedikit pergerakan, masing-masing naik 0,01%, dengan harga tetap stabil di USD 1,00 per koin.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di USD 2,81 triliun atau setara Rp 46.224 triliun, menguat sekitar 0,83% dalam sehari terakhir.
Pengaruh Geopolitik dan Faktor Ekonomi
Sebelumnya, Bitcoin mengalami penurunan tajam di bawah USD 84.000 atau sekitar Rp 1,37 miliar, mencatat penurunan lebih dari 5% dalam 24 jam terakhir. Pelemahan ini dipicu oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai rencana tarif 25% pada Uni Eropa, yang menciptakan ketidakpastian di pasar.
Ketegangan geopolitik ini tidak hanya mempengaruhi kripto, tetapi juga berdampak pada pasar saham global. Dow Jones sempat naik 245 poin sebelum berbalik turun 0,4% di akhir sesi. Indeks S&P 500 juga mengalami penurunan tipis, sementara Nasdaq Composite masih mencatat kenaikan kecil.
BACA JUGA:Harga Bitcoin Anjlok MicroStrategy Borong Bitcoin Rp 32,3 triliun
Menurut Alex Thorn, Kepala Riset di Galaxy Digital, Bitcoin saat ini tidak memiliki support kuat antara USD 75.000 hingga USD 85.000, karena rentang harga ini sebelumnya hanya dilewati dengan cepat pada November 2024. Oleh karena itu, Bitcoin mungkin akan menguji kembali area ini sebelum bergerak lebih jauh.
Prospek Pasar Kripto dalam Waktu Dekat
Meskipun volatilitas masih tinggi, beberapa analis percaya bahwa Bitcoin dan altcoin utama bisa kembali menguat dalam beberapa minggu ke depan, terutama jika:
- Regulasi yang lebih jelas diterapkan di AS dan Eropa.
- Likuiditas di pasar meningkat dengan adopsi institusional.
- Sentimen investor membaik setelah koreksi pasar baru-baru ini.
Beberapa investor juga melihat harga saat ini sebagai peluang untuk masuk sebelum reli selanjutnya terjadi. Namun, dengan kondisi pasar yang dinamis, penting untuk tetap berhati-hati dan selalu melakukan riset sebelum mengambil keputusan investasi.
Harga kripto pada 28 Februari 2025 menunjukkan pemulihan terbatas setelah beberapa hari mengalami tekanan. Bitcoin masih dalam fase konsolidasi dengan level support yang perlu diuji sebelum potensi kenaikan lebih lanjut. Sementara itu, altcoin seperti Ethereum, Binance Coin, dan Solana masih berusaha pulih dari penurunan tajam sebelumnya.
Seperti biasa, volatilitas di pasar kripto masih tinggi, sehingga investor perlu mempertimbangkan strategi yang lebih matang dalam mengelola portofolio mereka. Dengan perkembangan regulasi dan kondisi makroekonomi global, pasar kripto tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik, tetapi juga penuh dengan risiko yang perlu diperhatikan.