Lagi-Lagi Harga Emas Cetak Rekor! Pemiliknya Pesta Pora Karena Trump
Jakarta – Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan terbaru. Kenaikan harga emas ini didorong oleh kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang memicu ketidakpastian di pasar global.
Pada perdagangan Senin (24/2/2025), harga emas di pasar spot menguat 0,52% ke level US$2.951,19 per troy ons, mencetak rekor baru yang mengalahkan level tertinggi sebelumnya di US$2.938,7 per troy ons pada pekan lalu.

Hingga perdagangan Selasa (25/2/2025) pukul 06.34 WIB, harga emas masih mengalami penguatan 0,02% dan menyentuh posisi US$2.951,66 per troy ons.
Lagi-Lagi Harga Emasnvestor yakin bahwa dalam beberapa minggu dan bulan mendatang atau lebih lama dari itu, harga emas akan terus naik,” ujar Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals, kepada Reuters.
Harga emas yang terus melonjak ini semakin memperkuat minat investor terhadap aset safe haven, di tengah kekhawatiran akan kebijakan ekonomi global yang tidak stabil.
Lagi-Lagi Harga Emas Cetak Rekor! Pemiliknya Pesta Pora Karena Trump
1. Kebijakan Tarif Dagang Donald Trump
Pernyataan terbaru Donald Trump terkait tarif besar-besaran terhadap impor dari Kanada dan Meksiko menjadi pemicu utama lonjakan harga emas.
Pada Senin (24/2/2025), Trump menegaskan bahwa penundaan penerapan tarif tersebut akan segera berakhir minggu depan dan pemberlakuannya akan dilanjutkan sesuai jadwal.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump menyatakan:
“Tarif tersebut akan dilanjutkan, ya, dan kami akan mengejar banyak hal yang tertinggal.”
Kebijakan ini memicu kekhawatiran inflasi dan meningkatkan permintaan terhadap emas, yang dikenal sebagai aset lindung nilai (hedging asset) dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti.
2. Melemahnya Indeks Dolar AS
Selain faktor kebijakan Trump, pelemahan indeks dolar AS juga berkontribusi terhadap kenaikan harga emas.
Pada perdagangan Senin (24/2/2025), indeks dolar AS melemah 0,02% ke level 106,59, yang merupakan posisi terendah sejak 10 Desember 2024.
BACA JUGA :Pemilik Emas Pesta Pora Terus Cetak Rekor, 8 Pekan Full Hijau
Karena emas diperdagangkan dalam mata uang dolar AS, pelemahan dolar membuat emas lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lain, sehingga permintaan emas meningkat dan harganya melonjak.
3. Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global
Ketidakpastian ekonomi global, terutama akibat potensi perang dagang yang diperburuk oleh kebijakan Trump, semakin mendorong investor untuk mencari aset aman seperti emas.
Analis pasar memperkirakan bahwa harga emas akan terus bergerak naik selama ketidakpastian ekonomi masih berlangsung.
“Jalan yang paling mudah bagi emas tetap melaju ke arah yang lebih tinggi, dan selama ketidakpastian masih ada, emas kemungkinan akan terus naik,” tambah Jim Wyckoff.
Emas Berpotensi Mencapai US$3.000 per Troy Ons?
Dengan harga emas yang sudah bertahan di atas US$2.950 per troy ons, para analis memperkirakan bahwa emas bisa segera menyentuh angka psikologis US$3.000 per troy ons.
Sejak awal tahun 2025, harga emas telah mengalami kenaikan lebih dari 12%, menjadikannya salah satu investasi paling menguntungkan tahun ini.
Lonjakan harga emas yang signifikan ini memicu euforia di kalangan pemilik emas dan investor yang telah lama menanamkan modalnya di logam mulia.
Dampak Kenaikan Harga Emas bagi Investor
1. Investor Emas Pesta Pora
Banyak investor emas yang kini menikmati keuntungan besar dari lonjakan harga emas. Mereka yang telah membeli emas di level yang lebih rendah sebelumnya kini menikmati keuntungan kapital yang signifikan.
Beberapa investor bahkan mulai mencairkan sebagian kepemilikan emasnya untuk mengambil untung dari harga tertinggi ini. Namun, sebagian lainnya masih mempertahankan emas mereka dengan harapan harga akan terus naik ke US$3.000 per troy ons.
2. Minat Investasi Emas Meningkat
Dengan harga emas yang terus melonjak, minat masyarakat untuk berinvestasi dalam emas semakin meningkat. Banyak investor yang beralih ke emas sebagai instrumen investasi jangka panjang di tengah ketidakpastian global.
Peningkatan ini juga terlihat pada pasar emas fisik dan produk investasi berbasis emas seperti reksa dana emas dan Exchange Traded Funds (ETF).
Prediksi Pasar: Ke Mana Arah Harga Emas Selanjutnya?
Analis pasar memperkirakan bahwa harga emas masih berpotensi naik lebih tinggi, terutama dengan adanya beberapa faktor berikut:
1. Laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS (PCE)
Investor akan mencermati laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS (PCE) yang akan dirilis pada Jumat (28/2/2025).
Laporan ini merupakan pengukur inflasi utama yang menjadi pertimbangan utama The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan suku bunga.
Jika laporan menunjukkan inflasi yang tinggi, maka harga emas kemungkinan akan terus naik karena investor akan mencari aset lindung nilai terhadap inflasi.
2. Kebijakan Suku Bunga The Fed
The Fed kemungkinan akan menunggu hingga kuartal berikutnya sebelum memangkas suku bunga lagi. Sebelumnya, banyak ekonom yang memperkirakan pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada Maret 2025, namun kini kemungkinan besar akan diundur.
Keputusan suku bunga The Fed akan sangat mempengaruhi arah pergerakan harga emas ke depan. Jika The Fed tetap mempertahankan suku bunga tinggi, emas bisa tertahan di level saat ini, tetapi jika ada indikasi pemangkasan suku bunga, harga emas bisa melonjak lebih tinggi.
3. Pidato Pejabat Bank Sentral AS
Minggu ini, setidaknya akan ada sembilan pejabat bank sentral AS yang dijadwalkan memberikan pidato mengenai prospek ekonomi dan kebijakan moneter AS.
Pernyataan mereka bisa memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan The Fed, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada pergerakan harga emas.
Akankah Harga Emas Terus Naik?
Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, didorong oleh kebijakan tarif dagang Donald Trump dan melemahnya dolar AS.
Dengan ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang masih tinggi, emas tetap menjadi aset safe haven utama bagi investor.
Saat ini, perhatian investor tertuju pada level US$3.000 per troy ons, yang bisa menjadi target harga emas dalam waktu dekat.
Apakah harga emas akan terus naik, ataukah akan mengalami koreksi? Semua akan bergantung pada perkembangan kebijakan ekonomi global dalam beberapa minggu ke depan.