Apakah Peningkatan Harga Bitcoin Bisa Dorong Rekrutmen Tenaga Kerja Industri Kripto?
Apakah Peningkatan Harga Bitcoin Bisa Dorong Rekrutmen Tenaga Kerja Industri Kripto?
Lonjakan harga Bitcoin yang melampaui angka $100.000 baru-baru ini memicu spekulasi mengenai potensi minat baru terhadap mata uang kripto. Namun, laporan terbaru dari Barclays menunjukkan bahwa, meskipun harga Bitcoin naik signifikan, tren perekrutan tenaga kerja di industri kripto tetap melemah.
Laporan ini berfokus pada hubungan antara kinerja pasar kripto dan aktivitas perekrutan, terutama setelah antisipasi pemerintahan Trump yang dinilai lebih ramah terhadap regulasi kripto. Data menunjukkan adanya keterputusan antara pertumbuhan harga Bitcoin dan minat tenaga kerja di sektor ini.
Perekrutan Tenaga Kerja Kripto Masih Lemah
Menurut data dari Lightcast yang dianalisis oleh Barclays, jumlah lowongan pekerjaan di industri kripto dengan kata kunci seperti “cryptocurrency”, “bitcoin”, “ethereum”, “metaverse”, “web3”, dan “blockchain” mencapai puncaknya pada akhir 2021 hingga awal 2022. Pada saat itu, peran khusus seperti web3 menunjukkan lonjakan signifikan dalam permintaan.
Namun, sejak puncak tersebut, aktivitas perekrutan tenaga kerja di sektor kripto terus menurun. Barclays mencatat bahwa meskipun harga Bitcoin menunjukkan reli yang kuat belakangan ini, optimisme pasar tidak sejalan dengan peningkatan lowongan pekerjaan.
“Lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini, yang sebagian besar disebabkan oleh antisipasi kebijakan pro-kripto di bawah pemerintahan Trump, belum diterjemahkan ke dalam peningkatan perekrutan yang signifikan,” tulis laporan tersebut.
Blockchain Dominasi Kata Kunci Perekrutan
Meskipun demikian, data menunjukkan bahwa peran yang terkait dengan blockchain tetap menjadi kategori pekerjaan yang paling umum di industri ini, bahkan
hingga tahun 2024. Namun, ketika dibandingkan dengan level Januari 2022, semua kategori pekerjaan terkait kripto mengalami penurunan signifikan.
Penurunan ini mengindikasikan bahwa, meskipun pasar
kripto mengalami reli, minat perusahaan untuk merekrut tenaga kerja tetap belum pulih seperti masa puncaknya.
Barclays menyoroti bahwa pasar kripto cenderung
memengaruhi sentimen, tetapi faktor regulasi dan stabilitas ekonomi menjadi penghambat utama bagi perekrutan tenaga kerja di industri ini.
“Data kami menunjukkan bahwa sementara harga Bitcoin merespons faktor eksternal seperti potensi perubahan kebijakan, tren perekrutan tetap stagnan.
Hal ini mencerminkan bahwa antusiasme pasar belum sepenuhnya diterjemahkan ke dalam peluang kerja baru,” tulis Barclays.
Optimisme Pasar Tidak Selalu Mendorong Perekrutan
Laporan Barclays menyoroti ketidaksesuaian antara kenaikan harga Bitcoin dan tren perekrutan di sektor kripto. Salah satu alasannya
adalah bahwa perekrutan tenaga kerja seringkali menjadi indikator yang tertinggal dibandingkan dengan respons pasar. Artinya,
meskipun optimisme terhadap Bitcoin meningkat, permintaan tenaga kerja membutuhkan waktu lebih lama untuk menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Selain itu, laporan juga menunjukkan bahwa ketidakpastian regulasi di sektor kripto masih menjadi faktor besar yang memengaruhi perusahaan untuk merekrut.
Pemerintahan Trump yang dinilai lebih ramah terhadap kripto memang memberikan optimisme, tetapi kebijakan yang konkret belum terlihat dampaknya.
Meskipun lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini memberikan dorongan pada pasar,
laporan Barclays mengungkapkan bahwa tren perekrutan di sektor kripto masih tertinggal.
Lowongan pekerjaan terkait kripto, termasuk peran yang berfokus pada blockchain dan web3, tetap jauh di bawah level puncak pada tahun 2022.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun pasar kripto terus berkembang, faktor regulasi, stabilitas ekonomi, dan adaptasi perusahaan terhadap perubahan
pasar tetap menjadi tantangan besar.
Di masa depan, peningkatan dalam perekrutan mungkin
memerlukan lebih dari sekadar kenaikan harga aset digital—melainkan juga kebijakan yang mendukung dan kepercayaan terhadap stabilitas industri.