22 December 2024 By admin 0

Lagi-Lagi Bitcoin Merosot, Bukti Euforia Donald Trump Berakhir

Lagi-Lagi Bitcoin Merosot, Bukti Euforia Donald Trump Berakhir

Jakarta, theminingnews.org – Harga Bitcoin kembali merosot tajam dalam beberapa hari terakhir, menyusul meredanya euforia pasar terkait Donald Trump yang baru-baru ini dilantik sebagai presiden Amerika Serikat. Penurunan harga ini memicu kekhawatiran di kalangan investor, yang sebelumnya optimis terhadap prospek pasar kripto.

Lagi-Lagi Bitcoin Merosot, Bukti Euforia Donald Trump Berakhir

Lagi-Lagi Bitcoin Merosot, Bukti Euforia Donald Trump Berakhir

Menurut data dari CoinMarketCap, harga Bitcoin turun 5,8% dalam 24 jam terakhir dan mencapai level USD 25.300, setelah sempat menyentuh harga tertinggi tahunan di USD 29.000 pekan lalu. Tidak hanya Bitcoin, aset kripto lainnya seperti Ethereum, Binance Coin, dan Solana juga mencatatkan penurunan serupa.

Euforia Trump dan Ekspektasi Pasar

Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS membawa harapan baru bagi para pelaku pasar, termasuk di sektor kripto. Trump sebelumnya menyatakan rencana kebijakan ekonominya yang mendorong inovasi teknologi, termasuk blockchain. Namun, optimisme tersebut mulai meredup setelah beberapa kebijakan awal Trump justru dinilai tidak berpihak pada aset digital.

Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX, menyebut bahwa pasar kripto mungkin telah mengalami “penyesalan pembeli” atau buyer’s remorse. Menurutnya, ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap perubahan kebijakan pro-kripto di bawah Trump menyebabkan investor kehilangan arah ketika kebijakan tersebut tidak terwujud dalam waktu dekat.

“Pasar menyadari bahwa kebijakan Trump tidak serta-merta menguntungkan kripto. Dalam jangka pendek, hal ini justru menjadi beban bagi aset digital seperti Bitcoin,” kata Hayes.

Faktor Lain yang Memengaruhi Penurunan

Selain faktor politik, beberapa penyebab utama penurunan harga Bitcoin meliputi:

  1. Kenaikan Suku Bunga AS
    Federal Reserve kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, yang membuat investor beralih ke aset yang lebih aman seperti obligasi dan emas, sehingga menekan harga Bitcoin.
  2. Tekanan Regulasi
    Otoritas AS semakin mengetatkan regulasi terhadap aset kripto, yang menciptakan ketidakpastian di pasar.
  3. Likuidasi Besar-besaran
    Penurunan harga memicu likuidasi posisi leverage di pasar derivatif kripto, memperburuk tren penurunan.

Masa Depan Bitcoin di Tengah Gejolak Pasar

Meski saat ini mengalami tekanan, para analis percaya bahwa harga Bitcoin dapat pulih dalam jangka panjang. Fundamentalis pasar tetap optimis, terutama dengan meningkatnya adopsi teknologi blockchain oleh sektor bisnis dan pemerintahan di berbagai negara.

“Volatilitas ini adalah bagian dari siklus alami aset kripto. Dalam jangka panjang, Bitcoin masih memiliki prospek yang kuat, terutama jika sentimen global membaik,” ujar John Wu, analis kripto dari Ava Labs.

Namun, investor tetap disarankan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan risiko, terutama dalam kondisi pasar yang tidak stabil seperti saat ini.

Penurunan harga Bitcoin menunjukkan bagaimana sentimen politik dapat memengaruhi pasar aset digital. Meskipun euforia awal terhadap Donald Trump mereda, optimisme jangka panjang terhadap teknologi blockchain dan kripto tetap menjadi harapan bagi para investor. Dengan pemantauan yang cermat terhadap regulasi dan kebijakan ekonomi global, Bitcoin masih berpotensi untuk kembali menguat di masa depan.