21 December 2024 By admin 0

CEO Consensys Joseph Lubin: Kepemilikan Kripto di Indonesia

CEO Consensys Joseph Lubin: Kepemilikan Kripto di Indonesia Siap Tumbuh Signifikan

Kesadaran publik terhadap kripto di Indonesia naik 4 persen dibandingkan tahun lalu, menempati peringkat kedua tertinggi di Asia bersama Korea Selatan setelah Turki.

CEO Consensys Joseph Lubin: Kepemilikan Kripto di Indonesia

CEO Consensys Joseph Lubin: Kepemilikan Kripto di Indonesia

Kesadaran Kripto di Indonesia Semakin Meningkat

JAKARTA, theminingnews.org – Perusahaan perangkat lunak blockchain dan web3, Consensys, bersama YouGov, mengumumkan hasil survei terbaru yang mengungkap meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kripto. Survei ini melibatkan 1.041 responden berusia 18-65 tahun dan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kesadaran publik, meski masih ada kesenjangan dalam pemahaman.

Faktor Pendorong Kesadaran Kripto di Indonesia

Co-founder Ethereum sekaligus CEO Consensys,  menjelaskan bahwa peningkatan kesadaran terhadap kripto di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor utama. Digitalisasi ekonomi yang cepat, pertumbuhan demografi anak muda yang melek teknologi, dan meningkatnya ketersediaan layanan keuangan berbasis mobile menjadi pendorong utama.

“Indonesia mengalami digitalisasi ekonomi yang sangat pesat, didukung oleh populasi muda yang terhubung secara teknologi. Hal ini menciptakan peluang besar bagi adopsi blockchain dan kripto,” ujar Lubin.

Namun, survei juga menemukan bahwa meski kesadaran naik 4% dibandingkan tahun sebelumnya, 63% responden mengaku belum sepenuhnya memahami konsep kripto. Hal ini menunjukkan perlunya edukasi yang lebih mendalam dan mudah diakses agar masyarakat lebih percaya diri dalam memanfaatkan teknologi kripto.

Keamanan Masih Menjadi Fokus Utama

Seiring dengan meningkatnya kesadaran, keamanan tetap menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia. Sebanyak 89% responden menyatakan sangat memperhatikan keamanan transaksi dan investasi kripto, menjadikan Indonesia negara paling sadar keamanan di Asia. Meski begitu, survei mencatat penurunan kekhawatiran terkait keamanan sebesar 3% dibandingkan tahun lalu.

Joseph Lubin menyebutkan bahwa ketidakpercayaan terhadap lembaga keuangan tradisional dan Penyedia Layanan Internet (ISP) turut mendorong masyarakat untuk mencari alternatif yang lebih aman. “Web3 memberikan solusi desentralisasi yang menawarkan privasi dan kontrol lebih baik dibandingkan sistem tradisional,” tambahnya.

Motivasi Investasi Kripto di Indonesia

Survei juga menemukan bahwa 58% responden berencana untuk berinvestasi dalam kripto dalam 12 bulan ke depan. Faktor utama yang mendorong mereka adalah peluang keuntungan tinggi, diversifikasi investasi, dan menurunnya kepercayaan terhadap lembaga keuangan tradisional.

“Masyarakat Indonesia semakin tertarik dengan kemampuan blockchain dalam menciptakan ekosistem keuangan yang adil dan transparan,” ungkap Lubin. Ia menambahkan bahwa inovasi dalam aplikasi blockchain dunia nyata semakin meningkatkan minat masyarakat terhadap kripto.

Prediksi Kepemilikan Kripto di Indonesia

Lubin optimis bahwa kepemilikan kripto di Indonesia akan terus meningkat. Survei mencatat bahwa 61% responden mengindikasikan rencana untuk meningkatkan investasi mereka dalam kripto. Fokus pada keamanan dan aksesibilitas akan menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ini.

“Dengan inisiatif edukasi seperti MetaMask Learn dan platform yang mudah digunakan, kami yakin Indonesia akan menjadi salah satu pasar utama untuk adopsi kripto di Asia,” kata Lubin.

Industri kripto dinilai memiliki potensi besar untuk memberdayakan masyarakat Indonesia melalui inovasi, pendidikan, dan solusi keamanan yang lebih baik. Dengan langkah-langkah ini, kripto diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang signifikan di Indonesia.