Harga Emas Tembus Rekor, China Borong Emas
Harga emas mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan Senin, dipicu oleh pengumuman dari
Bank Sentral China (People’s Bank of China) yang menyatakan bahwa mereka kembali melanjutkan pembelian emas
Harga Emas Tembus Rekor, China Borong Emas
theminingnews.org, Jakarta – Harga emas mencapai titik tertinggi dalam dua minggu pada perdagangan Senin.
Kenaikan lebih dari 1% terjadi di awal pekan setelah Bank Sentral China melanjutkan pembelian logam mulia, yang sebelumnya dihentikan selama enam bulan.
Selain itu, kenaikan harga emas global juga didorong oleh optimisme yang meningkat menjelang rencana
penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS yang diperkirakan akan terjadi minggu depan.
Menurut CNBC pada Selasa (10/12/2024), harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi USD 2.665,39 per ons.
Sementara itu, harga emas berjangka AS juga mencatatkan kenaikan 1,1%, mencapai USD 2.688,40 per ons
Kepala analis komoditas TD Securities, Bart Melek, menyatakan bahwa faktor utama yang
mempengaruhi pergerakan harga emas adalah pengumuman dari People’s Bank of China yang kembali melanjutkan pembelian emas.
Pasar semakin optimis bahwa bank sentral lainnya akan mengikuti langkah ini, dan kita bisa melihat
dimulainya kembali pembelian dalam jumlah besar yang berpotensi memecahkan rekor,” ujar Melek
Kembalinya pembelian emas oleh China dapat memperkuat permintaan dari investor di negara tersebut.
Pada 2023, China tercatat sebagai pembeli emas terbesar di sektor resmi global, namun Bank Sentral China menghentikan
pembelian berkelanjutan selama 18 bulan pada Mei lalu.
Pembelian besar-besaran oleh bank sentral telah menjadi faktor kunci yang mendukung reli emas yang mencetak rekor tahun ini,
selain dari pelonggaran kebijakan moneter dan ketegangan geopolitik.
Federal Reserve AS memulai siklus pelonggaran suku bunga dengan pemotongan sebesar 50 basis poin yang signifikan pada September,
kemudian dilanjutkan dengan pemotongan 25 basis poin pada November.
Para pelaku pasar memperkirakan ada kemungkinan 87% bahwa Federal Reserve akan melakukan
pemotongan suku bunga sebesar seperempat poin persentase lagi pada pertemuannya pada 17-18 Desember.
Namun, analis dari StoneX, Rhona O’Connell, menjelaskan bahwa jika The Fed memutuskan untuk berhenti sejenak dan
memberikan pesan yang lebih hati-hati, hal ini bisa memberikan tekanan sementara terhadap harga emas.
“Untuk jangka menengah, faktor geopolitik dan tekanan terhadap bank akan lebih dominan dibandingkan hambatan apapun,” tambahnya.
Dapatkan breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita terbaru dari saluran andalanmu di theminingnews.org