Harga Batu Bara Turun 4 Hari Beruntun, Ambles 2,5% SepekaHarga batu bara dunia ambles 1% lebih pada perdagangan kemarin sekaligus menjadi
penurunan empat hari beruntun sepanjang minggu ini.
Pada sesi perdagangan pekan ini, harga batu bara global sudah turun sebesar 2,5%.
Berdasarkan data Barchart harga dunia acuan Newcastle untuk kontrak pengiriman Januari 2025 pada Kamis (5/12/2024) tercatat US$132,6 per ton, turun 1,1% dari posisi sebelumnya
Pelemahan tersebut karena kekhawatiran kelebihan pasokan yang berasal dari India.
Meskipun arah energi India tetap menggunakan sumber dari batu bara
India akan terus fokus pada pembangkit listrik berbasis batubara, kata Menteri Batubara dan Tambang, G Kishan Reddy, pada Kamis. Berbicara dalam acara peluncuran putaran ke-11 lelang tambang batubara komersial, Reddy mengatakan, “Listrik tidak mungkin tanpa batubara, dan kehidupan tidak mungkin tanpa listrik.
Baca juga: Smelter Nikel RI Tak Dibatasi, Siap-Siap Harga Bisa Ambruk!
Menurut Reddy, ada negara-negara yang menghadapi kekurangan listrik sehingga menghambat pertumbuhan mereka, tetapi India bukan salah satunya.
Menyoroti target produksi batubara untuk tahun fiskal ini, Reddy mengatakan bahwa pemerintah pusat yakin dapat mencapai produksi sebesar 1.080 juta ton batubara pada tahun 2024-2025.
Di sisi lain, impor batubara termal India anjlok pada Oktober. Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan pembangkitan listrik dan peningkatan energi bersih
seperti energi surya dan angin, juga turut mengurangi ketergantungan pada batu bara untuk pembangkit listrik.
Pemerintah India sedang fokus pada pengembangan energi terbarukan, yang diharapkan dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan energi
masa depan
Meskipun demikian, India tetap mempertahankan batu bara
sebagai sumber energi utama dalam jangka pendek, dengan rencana
untuk mencapai target produksi batubara sebesar 1.080 juta ton pada tahun fiskal 2024-2025.
Penurunan impor batubara ini juga mencerminkan perubahan dalam kebijakan energi India yang berupaya untuk mendiversifikasi sumber energi dan mengurangi jejak karbon.
Selain penurunan impor, penurunan ini juga mencerminkan
perubahan dalam strategi India untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan ketahanan energi.