Jelang Akhir Pekan Dolar, AS Melemah ke Level Rp 15.839
Jelang Akhir Pekan Dolar, Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah pagi ini. Mata uang Paman Sam ini berada di level 15.800-an
Dikutip dari data RTI, Jumat (29/11/2024), dolar AS dibuka pada level Rp 15.865. Lalu posisinya terus melemah ke Rp 15.839 atau minus 0,16% (26 poin).
Baca juga : Dolar AS Hari Ini Melemah Lawan Rupiah, Begini Pergerakannya
Pagi ini nilai tukar dolar AS tertinggi berada di level Rp 15.865 dan terendah Rp 15.829. Secara mingguan dolar AS tercatat melemah 0,23% dan secara bulanan dolar AS menguat 079%.
Kemudian, secara tiga bulanan dolar AS menguat 2,49% dan dalam 6 bulan melemah 2,59%. Dolar AS menguat 2,88% secara year to date dan menguat 2,29% secara tahunan
Dolar AS tampak melemah terhadap sejumlah mata uang. Terhadap dolar Australia, dolar AS terpantau melemah 0,09% dan terhadap euro melemah 0,11%.
Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap poundsterling bertengger di zona merah 0,15%, terhadap yen melemah 0,92%, terhadap dolar Singapura menguat 0,18%, dan terhadap Yuan dolar AS menguat 0,18%
Sementara itu, terhadap yuan China, dolar AS juga mengalami penguatan sebesar 0,18%, mencerminkan stabilitas relatif yuan meskipun terdapat tantangan dalam ekonomi global. Pergerakan ini mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi dan faktor-faktor global lainnya.
pergerakan dolar AS terhadap mata uang lainnya menunjukkan kecenderungan yang beragam di pasar global.
Meskipun ada penguatan terhadap dolar Singapura dan yuan, pergerakan terhadap yen dan poundsterling menunjukkan ketidakstabilan, yang kemungkinan dipengaruhi oleh sentimen pasar yang lebih kuat terhadap prospek ekonomi masing-masing negara.
Dolar AS yang melemah terhadap yen dapat dikaitkan dengan ekspektasi
investor yang lebih optimis terhadap ekonomi Jepang atau kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) yang lebih dovish, dibandingkan dengan langkah kebijakan Federal Reserve.
Sementara itu, pelemahan terhadap poundsterling bisa jadi terkait dengan ketidakpastian politik atau ekonomi di Inggris, meskipun ada usaha untuk meredakan kekhawatiran tersebut di pasar.
berikut berita :klik